| 
  
 
Apabila kita sudah mempunyai air wudhu bererti kita sudah siap
  untuk mengerjakan solat. Kita boleh solat dimana saja asalkan di tempat suci.
  Suci disini maksudnya adalah tidak bernajis. Boleh menggunakan alas seperti
  sajadah atau apa saja yang bersih, sekalipun tidak memakai alas sama sekali,
  seperti di atas bumi. Meskipun demikian, yang penting dipersiapkan sebagai persyaratan
  shalat ialah:  
- Menutup aurat
       bagi lelaki iaitu antara pusat dengan lutut. Aurat wanita, seluruh
       badan, kecuali muka dan telapak tangan. Menutup aurat boleh dengan apa
       saja asal suci, tidak tembus pandang seperti plastik bening atau benda
       semacam lainnya. 
 
- Menghadap ke
       arah kiblat, yaitu Ka'bah di Makkah. Bila tidak memungkinkan, misalnya
       di atas kereta api, kapalterbang atau tak diketahui sama sekali, maka
       hadapkanlah wajah kita ke mana saja yang kita merasa condong bahawa itu
       adalah kiblat. 
 
- Harus
       mengetahui dengan yakin sudah berada dalam waktu solat yang hendak
       dikerjakan. 
 
- Yakin bahawa
       badan, pakaian, dan tempat solat suci dari najis. 
 
- Suci dari
       hadas besar dan hadas kecil. 
 
 
   
   
Sesudah mempunyai air wudhu' dan siap untuk solat, maka kita
  segera dapat memulainya dengan urutan sebagai berikut.  
Berdiri tegak lurus dengan menghadap ke arah kiblat, disertai
  dengan niat: "Aku solat...(zuhur, misalnya), wajib kerana Allah".
  "Usalli fardhu...(Zhuhrii), lillahii ta'ala" 
   
   
Takbiratul Ihram dilakukan dengan mengangkat kedua tangan sampai
  menyentuh telinga diiringi dengan membaca: 
Allahhu Akbar (Allah Maha Besar) (1x) 
Ucapan "Allahhu Akbar" disebut Takbiratul
  Ihram (hukumnya wajib) kemudian pada saat peralihan gerak atau sikap,
  sangat dianjurkan mengucapkan takbir "Allahhu Akbar".
  Yang perlu diperhatikan, apabila takbir dilakukan dalam keadaan berdiri, maka
  sebaiknya pengucapan takbir ini disertai dengan mengangkat kedua tangan
  seperti pada sikap takbiratul ihram. Dan apabila perpindahan gerak atau sikap
  terjadi dalam keadaan duduk, maka ucapan takbir tidak perlu disertai dengan
  mengangkat kedua tangan. Semua ucapan takbir dalam shalat hukumnya sunnat,
  kecuali takbir yang pertama yaitu takbiratul ihram. 
   
   
Selesai membaca takbiratul ihram, tangan langsung disedekapkan
  ke dada. Yang kanan menghimpit tangan kiri, pergelangan sejajar dengan
  pergelangan. Kemudian membaca doa iftitah (doa permulaan dan atau doa pembuka)
  yaitu: 
Innii wajjahtu wajhiya lilladzi fatharas samaawaati wal ardha
  haniifan musliman wamaa ana minal musyrikiin. Inna salaati wa nusukii wa
  mahyaayaa wa mamaatii lillaahi rabbil 'aalamiin. Laa syariikalahu wa
  bizdaalika umirtu wa ana minal muslimin. 
Aku hadapkan wajahku kepada Allah yang menjadikan langit dan
  bumi, dengan keadaan suci lagi berserah diri; dan aku bukanlah dari golongan
  orang-orang musyrik. Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, matiku hanya
  semata-mata bagi Allah, Tuhan Semesta alam. Tidak ada sekutu baginya,
  demikian akau diperintahkan, dan aku adalah termasuk kedalam golongan
  orang-orang yang berserah diri. 
Membaca do'a iftitah hukumnya sunnat. (Selain doa tersebut di
  atas, masih ada doa'a-do'a iftitah yang lain yang biasa juga dibaca oleh Rasulullah
  s.a.w.). 
   
   
Selesai membaca do'a iftitah, lalu membaca "ta'awwudz".
  Bacaan t'awwudz hukumnya sunnat. Lafazhnya yaitu: 
A'uudzu billaahi minasy syaithaanir rajiim 
Aku berlinding kepada Allah dari kejahatan setan yang terkutuk. 
   
   
Seudah ta'awwudz, lalu membaca surah Al Fatihah.
  membaca surah Al Fatihah pada setiap rakaat solat (wajib/sunnah) hukumnya wajib.  
Bismillaahirrahmaanirrahiim. Alhamdulillaahi
  rabbil'aalamin Arahmaanirrahiim Maaliki
  yawmiddiin Iyyaaka na'budu wa iyyaaka nasta'iin Ihdinash
  shiraathal mustaqiim Shirathal ladziina an'amta
  alaihim gahiril maghdhuubi'alaihin waladh dhaalliin Aaamiin  
   
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang  
Segala puji bagi Allah yang memelihara sekalian Alam Yang
  Maha Pengasih lagi Maha Penyayang Yang
  merajai hari pembalasan Hanya kepada-Mu kami meyembah dan hanya kepada-Mu saja kami mohon
  pertolongan Tunjukilah kami jalan yang lurus Jalan
  mereka yang Engkau beri ni'mat, bukan jalan mereka yang engkau murkai dan
  bukan pula jalan mereka yang sesat. Kabulkanlah
  permohonan kami,ya Allah!  
Sesudah membaca Al Fatihah pada rakaat pertama dan
  kedua pada solat wajib, kita disunnatkan membaca surah-surah atau ayat yang
  lain. Pada rakaat selanjutnya yaitu ketiga dan/atau keempat, kita hanya
  diwajibkan membaca Al Fatihah saja, sedangkan pembacaan surah atau ayat lainnya tidak
  diwajibkan. Surah-surah atau ayat-ayat Al Quran yang diinginkan dapat saja
  kita pilih diantara sekian banyak surah dari Al Quran. Sebaiknya usahakanlah
  tetap membaca surah atau beberapa ayat Al Quran sesudah al Fatihah pada
  rakaat pertama dan kedua (pada solat wajib) misalnya: 
Wal ashri innal insaana lafii khusrin illaladziina 'aamanu
  wa'amilus shaalihaati watawaashaw bil haqqi watawaashaw bis shabri (QS) 
"Demi waktu. Sesungguhnya manusia berada dalam kerugian,
  kecuali mereka yang beriman dan beramal saleh serta mereka yang berwasiat
  pada jalan kebenaran dan mereka yang berwasiat pada ketabahan." 
   
   
Di dalam ruku membaca : 
1. Subhaana rabbiyal azhim (3x) ("Maha Suci Tuhanku
  Yang Maha Agung") 
atau 
2. Subhaanakallahumma rabbanaa wa bihamdika allaahummaghfirlii
  ("Maha suci Engkau ya Allah, ya Tuhan Kami, dengan memuji Engkau ya
  Allah, ampunilah aku") 
*Boleh dipilih salah satu di antara kedua do'a tersebut. 
   
   
I'tidal atau bangun dari ruku seraya mengangkat kedua tangan
  membaca: 
Sami'allaahu liman hamidah. Rabaanaa walakal hamdu. (Maha
  mendengar Allah akan pujian orang yang memuji-Nya. Ya Tuhan kami, untuk-Mu
  lah segala puji.") 
Bagi orang yang telah lancar bacaannya, maka pujian bangun dari
  ruku dapat diperpanjang dengan: 
"Mil-ussamaawaati wa mil ul ardhi wa mil-umaa syi'ta min
  sya-in ba'du" (Untuk-Mu lah segala puji sepenuh langit dan bumi dan
  sepenuh apa yang Engkau kehendaki.) 
   
   
Bacaan dalam sujud: 
Subhaana rabbiyal a'la (3x) (Mahasuci Tuhanku
  Yang Maha Tinggi_ 
Atau boleh juga membaca pujian seperti pujian No. 2 dalam ruku
  yaitu: 
Subhaanakallaahumma rabbanaa wa bihamdika Allaahummaghfirlii
  (Mahasuci Engkau ya Allah, ya Tuhan kami, dengan memuji Engkau ya Allah,
  ampunilah aku) 
   
   
Ketika duduk diantara dua sujud membaca: 
Allaahummaghfirlii, warhamnii, wajburnii, wahdinii, warzuqnii (Ya
  Allah, ampunilah hamba, kasihanilah hamba, cukupilah hamba, tunjukilah hamba,
  dan berilah hamba rizki.) 
Atau boleh juga membaca: 
Rabbighfirlii, warhamnii, wajburnii, warfa'nii, warzuqnii,
  wahdinii, wa'afinii, wa'fu'annii. (Wahai Tuhanku, ampunilah
  aku, rahmatilah aku, cukupilah aku, angkatlah derajatku, ber rizqilah aku,
  tunjukilah aku, sehatkanlah aku, dan maafkanlah segala kesalahanku.) 
   
   
Bacaan dalam sujud kedua, sama dengan bacaan dalam sujud pertama
  yaitu: 
Subhaana rabbiyal a'la (3x)(Mahasuci Tuhanku yang
  Maha Tinggi) 
Bacaan-bacaan dalam ruku, i'tidal, sujud, dan ketika duduk
  diantara dua sujud dalam solat, semuanya sunat (tidak wajib) yang amat
  dianjurkan. 
   
   
Sikap berdiri pada rakaat kedua sama dengan sikap berdiri pada
  rakaat pertama, yaitu dengan bersedekap tangan ke dada, yang kanan di atas
  yang kiri. 
Mulai dengan membaca ta'awwudz: 
A'uudzu billaahi minasy syaithaanirrajiim (Aku
  berlindung kepada Allah dari kejahatan syaithan yang terkutuk.) 
Kemudian diteruskan dengan membaca surah Al-Fatihah. 
Sesudah membaca Al-Fatihah, kembali pada rakaat
  kedua ini dianjurkan untuk membaca pula satu surah atau beberapa surah atau
  ayat-ayat suci Al Quran. Kemudian kembali melakukan ruku. 
   
   
Sikap dan bacaan ruku di rakaat kedua ini sama dengan sikap dan
  bacaan pada ruku di rakaat pertama. 
   
   
Sama dengan I'tidal pada rakaat pertama, bangkit serta
  mengangkat kedua tangan seraya membaca do'a i'tidal. 
   
   
Bacaan di dalam sujud ini sama dengan bacaan pada sujud di
  rakaat pertama. 
   
   
Bacaan doa ketika duduk diantara dua sujud pada rakaat kedua
  sama dengan bacaan pada rakaat pertama. 
   
   
Sikap dan bacaan pada sujud kedua pada rakaat kedua sama juga
  dengan sikap dan bacaan pada sujud-sujud sebelumnya. 
   
   
Sikap duduk pada tahiyyat pertama (Tawarruk, keadaannya sama
  ketika duduk antara dua sujud menduduki kaki kiri, sedang kaki kanan tegak
  dengan jarijari kaki menghadap kiblat). Lain dengan sikap duduk pada tahiyyat
  kedua atau tahiyyat akhir (ifti-rasy, kaki kanan ditegakkan dengan jari-jari
  kaki menghadap ke arah kiblat). 
Bacaan ketika tahiyyat ialah: 
At tahiyyaatu lillaah, wash shalawaatu waththayibaatu 
Semoga kehormatan untuk Allah, begitu pula segala do'a dan semua
  yang baik-baik. 
Assalaamu'alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullaahi wa barakaatuh 
Salam sejahtera untukmu wahai para Nabi, dan rahmat Allah serta
  barakah-Nya. 
Assalaamu'alainaa wa'ala ibaadillahis shaalihiin 
Salam sejahtera untuk kami dan untuk para hamba Allah yang saleh 
Asyhadu anlaa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna Muhammadan
  'abduhu wa rasuuluh 
Aku bersaksi bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan selain Allah, dan
  bahwa sesungguhnya Muhammad adalah hamba Allah dan Rasul-Nya 
Contoh di atas adalah praktek solat subuh 2 rakaat. Bila Anda
  solat Maghrib 3 rakaat, maka bacaan tahiyyat pertama rakaat kedua cukup
  samapai pada "Allaahumma shalli 'alaa Muhammad"
  dan akhir rakaat ketiga bacaan tahiyyat dibaca dengan sempurna samapi "hamiidun
  majiid". Setelah itu memberi salam. 
Bila anda solat 4 rakaat, yaitu Zohur, Ashar, atau Isya, maka
  akhir rakaat kedua persis sama dengan akhir rakaat kedua solat Maghrib. Pada
  akhir rakaat ketiga, tak ada tahiyyat, dan pada akhir rakaat keempat barulah
  anda sempurnakan bacaan tahiyyat hingga "hamiidun
  majiid", lalu memberi salam sebagai akhir dari shalat. 
Allaahumma shalli 'alaa Muhammadin wa'alaa aali Muhammadin, kamaa
  shallaita 'alaa Ibraahim wa'alaa aali Ibrahim, wa baarik 'alaa Muhammadin,
  kama baarakta 'alaa Ibrahiima wa'alaa aali Ibraahima, fil 'aalamiina innaka
  hamiidun majiid. 
Ya Allah, berilah shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad,
  sebagaimana Engkau telah memberi shalawat kepada Ibrahim dan keluarga
  Ibrahim, dan berilah berkat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad,
  sebagaimana Engkau memberi berkat kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim.
  Sesungguhnya Engkau Maha terpuji lagi Maha Mulia. 
   
   
Menoleh ke kanan dan ke kiri. Setelah selesai tahiyyat, anda
  memberi salam dengan membaca: 
Assalaamu 'alaikum warahmatullaahi wa barakaatuh (Salam
  sejahtera untukmu, rahmat Allah dan berkat-Nya.) 
Sambil menoleh ke kanan dan ke kiri. 
Perhatian: 
Ketika membaca tasyahhud (asyhadu..) dalam tahiyyat, telunjuk
  kanan digerakkan ke atas bagai meyakinkan bahawa Allah itu hanya Esa. 
 |