Monday, February 7, 2011

Kebijaksanaan Umar Menjaga Hati Istri

 KNAENCREATIVE@2011 : Kebijaksanaan Umar Menjaga Hati Istri

                  Era muslim - Pada suatu hari seorang lelaki datang ke
                  rumah Umar bin Khattab ra. hendak mengadu keburukan
                  isterinya. Namun setiba di samping rumahnya, ia
                  mendengar isteri Umar bin Khattab mengeluarkan
                  kata-kata yang keras dan kasar kepada suaminya,
                  sementara Umar tidak menjawab sepatah kata pun.
                  Akhirnya orang itu berfikir, sebaiknya ia membatalkan
                  saja niatnya.

                  Ketika orang itu hendak berbalik pulang, Umar baru
                  saja keluar dari pintu rumahnya. Umar segera berteriak
                  memanggil orang itu. Umar langsung berkata kepadanya,
                  "Engkau datang kepadaku tentu hendak membawa satu
                  berita penting!"

                  Orang itu lalu berkata terus terang , "Ya sahabat Umar
                  bin Khattab, aku datang kepadamu hendak mengadu
                  keburukkan isteriku terhadapku. Akan tetapi setelah
                  aku mendengar kelancangan isterimu tadi terhadapmu,
                  dan sikap diammu terhadap perbuatannya, aku jadi
                  mengurungkan niatku untk melaporkan hal itu."

                  Mendengar perkataan yang jujur itu, Umar tersenyum
                  kecil seraya berkata, "Wahai saudaraku, isteriku telah
                  memasakkan makanan untukku. Dia juga telah mencuci
                  pakaianku, mengurus urusan rumahku, dan mengasuh
                  anak-anakku sehingga tiada hentinya. Maka apabila ia
                  berbuat satu dua kesalahan, tidaklah layak kita
                  mengenangnya, sedang kebaikan-kebaikannya kita
                  lupakan. Ketahuilah, wahai saudaraku, antara kami dan
                  dia hanya ada dua hari. Kalau kami tidak
                  meninggalkannya dan terbebas dari perangainya, maka
                  dia akan meninggalkan kami dan terbebas dari perangai
                  kami pula."

                  Setelah mendengar penuturan yang amat bijak dan penuh
                  hikmah itu, orang itu pergi meninggalkan Umar bin
                  Khattab dengan hati gembira dan puas.

0 comments:

Post a Comment