Monday, February 7, 2011

what a genius reply.....!!!

 what a genius reply.....!!! 

[KNAENCREATIVE]   Cerita berikut berkisah tentang salah satu pertanyaan dalam ujian
fisika di Universitas Copenhagen: "Jelaskan bagaimana menetapkan tinggi
suatu bangunan pencakar langit dengan menggunakan sebuah barometer."

Salah seorang mahasiswa menjawab: "Ikatlah suatu tali panjang pada leher
barometer, lalu turunkan barometer dari atap pencakar langit sampai
menyentuh tanah. Panjang tali ditambah panjang barometer akan sama dengan
tinggi bangunan."

Jawaban yang luar biasa orisinil ini membuat pemeriksa ujiannya begitu
geram
sehingga akibatnya sang mahasiswa langsung tidak diluluskan. Si mahasiswa
naik banding atas dasar bahwa jawabannya tidak bisa disangkal
kebenarannya,
sehingga pihak universitas menunjuk seorang arbiter yang independen untuk
memutuskan kasusnya. Arbiter menyatakan bahwa jawabannya memang benar,
hanya
saja tidak memperlihatkan secuil pun pengetahuan mengenai ilmu fisika.!

Untuk mengatasi permasalahannya, disepakati bahwa sang mahasiswa akan
dipanggil, serta akan diberikan waktu enam menit untuk memberikan jawaban
verbal yang menunjukkan paling tidak sedikit latar belakang pengetahuannya
mengenai prinsip-prinsip dasar ilmu fisika.

Selama lima menit, si mahasiswa duduk tepekur, sampai dahinya terlihat
berkerut. Arbiter mengingatkan bahwa waktu sudah sangat terbatas. Sang
mahasiswa menjawab bahwa dia sudah memiliki berbagai jawaban yang sangat
relevan, tetapi tidak bisa memutuskan yang mana yang akan dipakai. Saat
diingatkan hakim arbitrase untuk segera menjawab, sang berkata sebagai
berikut:

"Pertama-tama, ambillah barometer dan bawalah sampai ke atap gedung
pencakar
langit. Lemparkan melewati pinggir atap, dan ukurlah waktu yang dibutuhkan
untuk mencapai tanah. Ketinggian bangunan bisa dihitung dari rumus H =
0.5g
x t kuadrat. Tetapi ya sayang barometernya.

"Atau, bila matahari sedang! bersinar, Anda bisa mengukur tinggi
barometer,
tegakkan diatas tanah, dan ukurlah panjang bayangannya. Setelah itu,
ukurlah
panjang bayangan pencakar langit, sehingga hanya perlu perhitungan
aritmatika proporsional secara sederhana untuk menetapkan ketinggian
pencakar langitnya.

"Tapi kalau anda betul2 ingin jawaban ilmiah, anda bisa mengikat seutas
tali
pendek pada barometer dan menggoyangkannya seolah pendulum, pertama di
permukaan tanah kemudian di atas pencakar langit. Ketinggian pencakar
langit
bisa dihitung atas dasar perbedaan kekuatan gravitasi T = 2 pi akar dari
(l/g).

"Atau kalau pencakar langitnya memiliki tangga darurat yang eksternal,
akan
mudah sekali untuk menaiki tangga, lalu menggunakan panjangnya barometer
sebagai satuan ukuran pada dinding bangunan, sehingga tinggi pencakar
langit
= penjumlahan seluruh satuan barometernya pada dinding pencakar langit.

"Bila Anda hanya ingin membosankan dan bersikap ortod! oks, tentunya Anda
akan
menggunakan barometer untuk mengukur tekanan udara pada atap pencakar
langit
dan di permukaan tanah, lalu mengkonversikan perbedaannya dari milibar ke
satuan panjang untuk memperoleh ketinggian bangunan.

"Tetapi karena kita senantiasa ditekankan agar menggunakan kebebasan
berpikir dan menerapkan metoda-metoda ilmiah, tentunya cara paling tepat
adalah mengetuk pintu pengelola gedung dan mengatakan: 'Bila Anda
menginginkan barometer baru yang cantik, saya akan memberikannya jika Anda
memberitahukan ketinggian pencakar langit ini."

Mahasiswa tersebut adalah Niels Bohr, satu-satunya warga Denmark yang
memenangkan hadiah Nobel untuk Fisika.

0 comments:

Post a Comment